RAHASIA Momentum Trading dengan Indikator Bollinger Bands

Kita mengupas RAHASIA Momentum Trading dengan Indikator Bollinger Bands yang memang sudah sangat populer di mata para trader diseluruh dunia. Dengan memanfaatkan indikator bollinger band ini kita bisa melakukan trading pada momentum yang tepat.



Jika temen-temen merasa cukup dibingungkan ketika harus membaca arah market, salah satu solusi agar tetap mendapat profit adalah dengan memasang jebakan bollinger bands. Strategi jebakan tidak hanya bisa dilakukan pada saat munculnya berita fundamental saja tapi juga bisa diaplikasikan sehari hari.

Jebakan bollinger band inilah yang kita jadikan patokan trading dengan momentum yang paling pas.

RAHASIA Momentum Trading dengan Indikator Bollinger Bands


Agar lebih populer strategi ini kita namakan Strategi Trading Forex Tanpa Arah, dengan asumsi bahwa kita tidak tahu arah selanjutnya atau kita ragu kemana arah market berikutnya. Meskipun strategi ini hampir sama dengan strategi perangkap 2 arah namun strategi ini memiliki aturan main tersendiri dalam penggunaannya yakni bahwa strategi ini akan efektif pada saat market sedang sepi tanpa harus memperhatikan berita fundamental.

  • Jika anda percaya, tingkat keberhasilan meraih profit harian yang besar menggunakan strategi ini tergolong tinggi. Kenapa bisa seperti itu ?

Logikanya adalah bahwa market terdiri dari 2 kondisi yaitu kondisi sepi dan kondisi ramai (volatile). Kedua kondisi ini telah terjadi berulang-ulang seperti sebuah siklus dan hal ini akan terus berlanjut. Saat kondisi market sepi grafiknya akan cenderung mendatar sedangkan saat volatile market akan bergerak panjang, lurus dan cepat walaupun ada kalanya terjadi pola chaos.

Apabila dipahami lebih dalam, terjadinya market yang bergerak volatile adalah karena banyaknya order dalam waktu yang bersamaan atau serentak kemudian diikuti banyaknya order baru yang berturutan mengikutinya. Artinya sebelum kondisi volatile itu terjadi, dapat dikatakan market dalam kondisi sepi.

Nah pada saat sedang sepi inilah kita pasang pending order dengan harapan saat kondisi sepi berakhir dan digantikan oleh kondisi volatile dengan grafik yang bergerak lurus, pending order kita tersentuh hingga akhirnya menghasilkan profit.

Jadi fokus kita dalam menjalankan strategi tanpa arah ini adalah melihat kondisi market apakah sedang sepi atau tidak. Kita dapat mengabaikan berita fundamental atau bahkan pola grafik sebelumnya .


Lalu seperti apa market yang sedang sepi itu ?....

Ciri dari market sedang sepi antara lain :
  • Bentuk candlestik penyusun grafik yang relatif kecil .
  • Bolliger band mengerucut atau mendatar namun sempit.
  • Arah grafik relatif datar.


Lalu kapan market sepi terjadi ?

Lebih tepatnya tergantung pair yang akan ditradingkan. Untuk pair berbasis mata uang eropa seperti GBP/USD , EUR/USD atau lainnya kondisi sepi lebih banyak terjadi di bawah pukul 12:00 WIB atau sebelum market sesi eropa dibuka.

Logikanya, sebelum market eropa buka sektor riil yang melakukan transaksi menggunakan mata uang zona eropa tersebut sangat sedikit, namun begitu pasar di eropa buka, artinya jam kerja eropa dimulai, banyak sekali perusahaan dan lembaga keuangan di eropa yang melakukan transaksi.

Tentu saja alat pembayarannya menggunakan mata uang kawasan disana. Sehingga setelah dibuka sesi eropa nilai mata uangnya akan bergerak.

Contohnya seperti grafik berikut



atau seperti pada grafik berikut ini:



Indikator yang digunakan adalah bollinger band periode 12 dan deviasi 2 dengan time frame yang digunakan adalah 1 jam.

Aturan Trading Forex Tanpa Arah dengan Jebakan Bollinger Bands

  • Tunggu sampai nilai close candle mendekati garis bollingerband tengah
  • Pasang pending order berupa Buy Stop beberapa pips diatas garis bollinger atas serta pasang order Sell Stop beberapa pips dibawah garis bollinger bawah. Seperti pada grafik berikut ini :





  • Letakan Stoploss pada garis bollinger band tengah
  • Target profit 60 pips – 120 pips
  • Jika market menyentuh salah satu pending order kita, biarkan sampai profitnya sebesar jarak stoploss. Kemudian tutup order yang tidak tersentuh.

Dan seperti inilah contoh pergerakan panjang setelah kondisi sepi :



Ada sebuah acuan yang dapat dipakai agar bisa memperkirakan arah market selanjutnya meskipun saat ini kita sudah pasang jebakan. Yaitu :

” Market yang cenderung kebawah akan breakout naik “

Alasannya gerakan mendatar yang cenderung kebawah menunjukan ketidakmampuan seller menekan harga lebih rendah.

Oleh sebab itu masuknya buyer dengan sedikit hantaman saja akan membuat kendali seller lepas, sehingga market bergerak naik. Begitu juga sebaliknya, seperti ini konsepnya :



Dengan begitu kita dapat memberi bobot jumlah lot yang lebih besar pada salah satu pending order.

Semoga ulasan lengkap RAHASIA Momentum Trading dengan Indikator Bollinger Bands ini bisa menjadi wawasan dan penambah keahlian temen-temen semua dalam menjalankan bisnis trading di pasar forex.